Khalifah Ustman ibn Affan (23-35 H/ 644-656 M)


Nama lengkapnya ialah Ustman ibn Affan ibn abdil Ash ibn Umayyah dari pihak Quraisy. Ia memeluk islam lantaran ajakan Abu Bakar, dan menjadi salah seorang sahabat dekat Nabi. Melalui persaingan ketat dengan ali, tim formatur yang dibentuk oleh Umar ib Khaththab akhirnya member mandate kekhalifahan kepada Ustman ibn Affan. Masa pemerintahannya adalah yang terpanjang dari semua khalifah di zaman al-Khulafa’ arRasyidin yaitu 12 tahun. Tetapi sejarah mencatat tidak seluruh masa kekuasaannya menjadi saat yang baik dan sukses bagi beliau. Para pencatat sejarah membagi masa pemerintahan Ustman ibn Affan menjadi dua periode, enam tahun pertama merupakan masa pemerintahan yang baik dan enam tahun terakhir adalah merupakan masa pemerintahan yang buruk.

Salah satu faktor yang menyebabkan banyak rakyat kecewa terhadap kepemimpinan Ustman adalah kebijaksanaannya mengangkat keluarga dalam kedudukan tinggi. Yang terpenting diantaranya adalah Marwan ibn Hakam. Dialah pada dasarnya yang menjalankan pemerintahan, sedangkan Ustman hanya menyandang gelar Khalifah.

Meskipun demikian, tidak berarti bahwa pada masanya tidak ada kegiatan-kegiatan yang penting. Ustman berjasa membangun bendungan untuk menjaga arus banjir yang besar dan mengatur pembagian air ke kota-kota. Dia juga membangun jalan-jalan, jembatan-jembatan, masjid-masjid, dan memperluas masjid di Madinah.

Prestasi yang terpenting bagi Khalifah Ustman adalah menulis kembali al-Quran yang telah ditulis pada zaman Abu Bakar yang pada waktu itu disimpan oleh Khafsoh binti Umar. Manfaat dibukukan al-Qur`an pada masa Ustman adalah :
  1. Menyatukan kaum muslimin pada satu macam mushaf yang seragam ejaan tulisannya.
  2. Menyatukan bacaan, kendatipun masih ada perbedaannya, namun harus tidak berlawanan dengan ejaan mushaf Ustmani.
  3. Menyatukan tertib susunan suratsurat menurut tertib urut yang kelihatan pada mushaf sekarang ini.

Situasi politik pada masa akhir pemerintahan Ustman semakin mencekam dan timbul pemberontakan- pemberontakan yang mengakibatkan terbunuhnya Ustman. Ustman akhirnya wafat sebagai syahid pada hari jumat tanggal 17 Dzulhijjah 35 H/ 655 M. ketika para pemberontak berhasil memasuki rumahnya dan membunuh Ustman saat membaca al-Quran. Persis seperti yang disampaikan Rasulullah perihal kematian Ustman yang syahid nantinya. Beliau dimakamkan di pekuburan Baqi di Madinah

0 Komentar